Mobil matic sudah menjadi kebutuhan di kota besar, contohnya seperti kota Jakarta yang sering macet. Pengendara mobil membutuhkan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara. Dengan pengendara memilih mobil matic, pengendara dapat tetap nyaman menunggu di mobil ketika waktu macet.
Mobil matic sudah banyak digunakan oleh pengendara, tetapi masih banyak yang belum mengetahui dengan benar dalam mengendarai mobil matic. Karena mobil matic berbeda dengan mobil manual dari cara mengemudikannya. Sebaiknya pengemudi sebelum berkendara, pengemudi mengetahui terlebih dahulu cara mengendarainya secara benar dan tepat agar kenyamanan dapat anda rasakan.
Cara mengendarai yang benar dengan mobil matic adalah anda dapat mengetahui perbedaan tentang perpindahan kecepatan yang akan berjalan secara otomatis. Mobil matic tidak ada pedal kopling sehingga pengemudi tidak perlu menekan pedal kopling. Berikut cara mengendari mobil yang benar dengan mengetahui pengoperasiannya, yaitu:
1. P (PARK/PARKIR)
Pada saat tuas transmisi berada di posisi P, maka mobil anda tidak akan berjalan. Karena parking lock assembly akan bekerja secara otomatis bila tuas transmisi berada di posisi P.
Anda perlu mengetahui ketika tuas transmisi berada di posisi P, maka pertama-tama akan mulai bekarjanya tekanan oli di dalam transmisi dan akan langsung di kembalikan ke bak penampungan. Untuk keamanan pengendara, maka mesin mobil di atur agar hanya dapat hidup ketika transmisi berada di posisi P dan N.
2. R (REVERSE/MUNDUR)
Pada saat tuas transmisi berada diposisi R, maka mobil akan berjala mundur. Bila anda melakukan pergantian tuas transmisi, maka peningkatan pada tekanan oli (booster) untuk meningkatkan daya mekanik pelat kopling dan pelat baja yang berada di sistem transmisi otomatis. Hal ini untuk menghindari adanya slip kopling ketika dilakukan perpindahan torsi dari mesin mobil ke roda.
3. N (NETRAL)
Ketika tuas transmisi berada di posisi N sudah dipastikan mobil akan diam dan tidak berjalan. N berguna untuk menghentikan mobil dalam waktu sejenak. Dengan adanya N, pengemudi tidak perlu menekan dengan lama rem dan dapat menghemat kampas rem mobil anda. N juga berguna untuk parkir paralel agar mobil anda dapat di dorong.
4. D (DRIVE/MENGEMUDI)
Ketika tuas transmisi berada di posisi D, maka mobil akan berjalan secara otomatis tanpa menekan pedal kopling. Pergerakan dimulai dari 1st umumnya sampai gear 3rd (gear 3rd dengan rasio gear 1 : 1). Kecepatan mobil akan terjadi peningkatan yang akan dimonitor oleh sensor (vehicle speed sensor/VSS). Dengan menekan gas lebih dalam, maka kecepatan akan lebih cepat. secara otomatis rasio gear akan turun satu tingkat. Bila semula gear rasio ada di posisi 4th, turun ke 3rd, dari 3rd turun ke 2nd, dan dari 2nd turun ke 1st.
Anda perlu mengetahui, ketika anda menekan pedal gas yang akan terjadi tegangan listrik di diatur oleh throttle position sensor (TPS) akan memberikan sinyal ke (transmission control unit/TCU atau powertrain control module/PCM) untuk dapat mengalihkan trkanan dari oli ke gear yang lebih dalam, maka akan terjadi akselerasi. Anda juga perlu mengetahui bahwa setiap kendaraan memiliki rasio yang berbeda dan di atur secara terkomputerisasi oleh TCU/PCM.
5. D-3/OVERDRIVE/OD.
Anda perlu mengetahui fungsi ketika anda memindahkan tuas transmisi ke posisi D-3 atau OD. Fungsinya adalah rasio gear terjadinya perpindahan dari 1sr ke OD. Hal ini akan membuat bahan bakar lebih hemat dan dapat mengurangi emisi gas buang.
Pada saat tuas transmisi berada di posisi D-3 atau OD, maka akan terjadi maksimum batasan percepatan mobil pada gear 3rd. Pada posisi D-3 atau OD ini akan terasa bila sudah melaju perjalanan dengan kecepatan 60 kilometer/jam. Setelah anda melakukan kecepatan menggunakan D-3 atau OD untuk melampaui mobil lain, anda perlu menggantikan posisi tuas transmisi kembali ke D.
Apabila anda berada di tuas transmisi D lalu kesenggol ke N, maka anda tidak khawatir karena tidak akan terjadi kerusakan. Semua ini sudah di atur oleh produsen transmisi untuk keamanan pengemudi.
6. INTERMEDIATE (2/D-2)
Bila posisi tuas transmisi berada di posisi 2, maka dapat mencegah kecepatan atau gear yang lebih tinggi lagi. Tuas transmisi di 2 akan secara otomatis gear 1st dan 2st dan adanya batasan ke gear 3rd.
Secara mekanis akan mengaktifkan compression breaking yang berfungsi untuk laju mobil yang turun agar dapat membantu menahan laju mobil. Bila jalan sudah tidak menurun, maka pengemudi perlu mengembalikan tuas transmisi ke D kembali. Karena kalau tetap di paksakan menggunakan compression breaking akan membuat oli transmisi cepat kotor dan transmisi cepat mengalami panas.
7. L (LOW)
Fungsi dari L adalah untuk menahan kecepatan saat mobil melaju kencang dan berada di posisi gear 1st. Ini sangat efektif untuk jenis jalan yang seperti tanjakan atau turunan tajam. Bila jalan anda sudah normal kembali, maka anda perlu memindahkan tuas transmisi ke D kembali.
Berikut merupakan cara yang benar untuk mengendarai mobil matic. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda. Anda bisa mempraktekkan cara-cara diatas agar anda bisa merasakan manfaatnya secara langsung. Dapatkan informasi lainnya mengenai tips-tips merawat mobil anda dan cara berkendara yang baik di www.indomobilnissan.com. Informasi yang anda butuhkan lengkap mengenai otomotif hanya di www.indomobilnissan.com.
Perhatikan cara berkendara anda dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas untuk kenyamanan dan keselamatan diri anda.
(SUMBER: Hermas Effendi Prabowo/www.kompas.com)